Social Icons

Friday, May 10, 2013

HAK KEPADA MUSLIM YANG LAIN


Diriwayatkan oleh Imam Muslim , dari Rasulullah SAW, bahawa beliau bersabda: 

"Hak seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam:jika bertemu maka berilah salam, jika tidak kelihatan maka cari tahulah, jika sakit maka jenguklah, jika mengundang maka penuhilah, jika bersin dan mengucapkan hamdalah maka jawablah (dengan mengucapkan 'yarhamukallah', dan jika meninggal dunia maka hantarkanlah (ke pemakaman)." 

 Pertama, jika bertemu maka berilah salam · 

 Mengucapkan salam adalah langkah pertama, akan semakin mantap jika diikuti dengan berjabat tangan. Ucapan salam harus disertai dengan perasaan cinta, senang, dan wajah yang berseri agar fungsi ucapan salam itu terwujud. Setelah itu saling memperkenalkan nama, pekerjaan, dan tempat tinggal. Dengan demikian Antunna telah menapaki tahap awal dalam berdakwah. 



 Kedua, jika tidak kelihatan maka cari tahulah · 

 Watak sebuah perkenalan adalah jika seseorang yang telah Antunna kenal itu tidak Antunna lihat dalam waktu tertentu, maka Antunna harus mencari khabar tentang keadaannya atau menghubunginya, baik menerusi telepon mahupun emel, atau sekadar whats App...hehe 



 Ketiga, jika sakit maka jenguklah · 

 Sunnatullah akan berlaku pada setiap orang, maka suatu saat ia akan merasa gembira, sedih, atau sakit. Dan setiap SITUASI harus disikapi dengan sikap yang islami. Jika Antunna mendengar bahawa teman Antunna sakit, Antunna harus cepat-cepat menjenguknya, dan mendoakan untuk kesembuhannya; akan sangat baik lagi jika Antunna membawa hadiah yang sesuai. 

 Rasulullah saw. bersabda, "Hendaklah kalian saling memberi hadiah, kerana hadiah itu akan menjadikan kalian saling mencintai." (HR. Malik dalam "Al-Muwatha"') Dari Abu Hurairah ra. 

Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudaranya sesama muslim kerana Allah, maka malaikat akan berseru kepadanya, 'Kamu dalam keadaan baik dan baikpula tempat tujuanmu, kamu pun akan ditempatkan di surga.'" (HR. Muslim) 



 Keempat, jika ia mengundangmu maka penuhilah · 

 Setelah melewati tahapan-tahapan di atas maka hubungan antara kalian akan semakin erat. Suatu saat teman Antunna akan menghadapi keadaan-keadaan penting, seperti sukses dalam tugas, pernikahan, atau yang lainnya, lalu ia mengundang Antunna untuk menghadiri acara-acara tersebut. Antunna harus memenuhi undangan tersebut kerana ini merupakan kesempatan berharga yang tersedia tanpa harus Antunna rencanakan sebelumnya. · Begitu juga sebaliknya, Antunna pun harus mengundangnya dalam acara-acara penting yang Antunna adakan. 



Kelima, jika ia bersin dan mengucapkan "hamdalah" maka jawablah (ucapkan "yarhamukallah") · 

 Duduk bersebelahan dengan orang yang belum dikenal di suatu tempat, baik di perjalanan, pesta, mahupun tatkala menjenguk orang sakit, lalu orang yang duduk di sebelah Antunna itu bersin maka hendaklah Antunna menoleh kepadanya dengan wajah berseri seraya mengucapkan, "yarhamukallah (mudah-mudahan Allah memberi rahmat kepada Anda)." Tentunya hal ini akan menjadikan dirinya merasakan sesuatu yang baru dan setelah itu Antunna dapat bercakap-cakap dengannya. 



 Keenam, jika ia meninggal dunia maka hantarkanlah ke tempat pemakamannya · 

 Apa yang dapat ia lakukan setelah meninggal dunia dan dikubur? Pada hakikatnya, menghantar orang lain yang meninggal ke tempat pemakaman adalah menghantar dirinya sendiri, yang ia akan dapat mengambil nasihat, pelajaran, dan merenungkannya. Ini sebuah sunah Rasulullah saw. yang menggambarkan persatuan dan kesatuan kaum muslimin. Jika sebelumnya Antunna dapat mengenal peribadi orang yang telah meninggal dunia, maka sekarang Antunna dapat menggunakan kesempatan untuk berkenalan dengan keluarganya dan orang-orang yang berta'ziah ke rumahnya. 

 Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Barangsiapa menghadiri jenazah hingga menshalatkannya, maka baginya pahala satu qirath. Barangsiapa menyaksikan hingga di makamkan, maka baginya dua qirath." Seorang sahabat bertanya, "Apakah dua qirath itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab, "Seperti dua gunung yang besar." (Muttafaqun 'Alaih) 



 *dari buku Bagaimana Menyentuh Hati, Abbas As-Sisi

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...