Social Icons

Thursday, December 2, 2010

Kisah Abu Hurairah RA & Si Pendusta

~Sekadar hiasan~



Imam Al-Bukhari meriwayatkan dalam Kitab Sahihnya pada Bab Fadhailul Quran (Keutamaan-keutamaan Al-Quran),

Dari Abu Hurairah R.A, beliau bercerita;

Rasulullah SAW pernah memberikan tugas kepadaku untuk menjaga zakat fitrah.
Lalu, ada seseorang yang mendatangiku seraya meraup makanan (dengan kedua telapak tangannya),

Maka, aku pun segera menangkapnya seraya kukatakan,
“Akan aku laporkan kamu kepada Rasulullah”

Orang itu berkata,
“Biarkanlah aku mengambilnya. Sesungguhnya aku memerlukannya. Aku mempunyai ahli keluarga yang banyak, dan aku mempunyai keperluan yang sangat mendesak.”

Abu Hurairah melanjutkan ceritanya:
Kemudian aku pun membiarkannya, hingga pada keesokan harinya, Rasulullah SAW berkata;
“Hai Abu Hurairah, apa yang dikerjakan oleh tawananmu malam tadi?"

Kujawab, lanjut Abu Hurairah:
“Ya Rasulullah, ia mengadukan keperluannya yang sangat mendesak & keluarganya yang banyak. Maka aku merasa kasihan kepadanya dan membiarkan dia berlalu”

Beliau bersabda:
“ Sesungguhnya dia telah membohongimu dan akan kembali”
Aku tahu bahawa orang itu akan kembali lagi berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Bahawa dia akan kembali”.

Kemudian, aku pun mengintainya.
Ternyata. Dia datang dan meraup makanan.
Lalu aku menangkapnya kembali dan kukatakan:
“Aku akan laporkan engkau kepada Rasulullah SAW.”

Maka, orang itu pun berkata,
“Biarkanlah aku mengambilnya, sesungguhnya aku benar-benar terdesak oleh keperluan dan tanggungan keluarga, aku tidak akan kembali.”
Maka aku pun merasa kasihan dan aku biarkan dia berlalu.

Dan pada keesokan harinya, Rasulullah SAW berkata kepadaku,
“Hai Abu Hurairah, apa yang dikerjakan oleh tawananmu malam tadi?”

Kukatakan,
“Ya Rasulullah, ia mengadukan keperluannya yang sangat mendesak dan keluarganya yang banyak. Maka aku kasihan kepadanya dan aku biarkan dia berlalu.”

Baginda bersabda,
“Sesungguhnya dia telah membohongimu dan dia akan kembali”.

Selanjutnya kuintai untuk kali ketiganya, dan ternyata dia datang kembali dan meraup makanan lagi. Lalu  aku menangkapnya kembali dan kukatakan:
“Aku akan laporkan engkau kepada Rasulullah. Dan ini adalah kali ketiganya & engkau telah berjanji untuk tidak kembali, tetapi, ternyata engkau masih kembali.

Kemudian orang itu berkata:
“Lepaskanlah aku, aku akan ajarkan kepadamu beberapa kalimat, yang dengannya Allah akan memberi manfaat kepadamu”.
“Apakah kalimat-kalimat tersebut?”, tanyaku.

Maka dia menjawab,
“Apabila hendak tidur, maka bacalah ayat kursi:

Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya)’,

Nescaya engkau akan sentiasa ada dalam perlindungan Allah & engkau tidak akan didatangi oleh syaitan sehingga pagi hari tiba”.
Maka aku pun membebaskan orang itu.

Dan pada pagi harinya, Rasulullah SAW berkata kepadaku,
“Apa yang dikerjakan oleh tawananmu malam tadi?”
Kukatakan,
“Ya Rasulullah SAW, orang itu telah mengajarku beberapa kalimat, yang dengannya Allah akan memberi manfaat kepadaku. Maka aku pun membiarkan dia berlalu.”

Baginda SAW bertanya,
“Apakah kalimat-kalimat tersebut?”
“Orang itu berkata kepadaku:
Apabila engkau hendak tidur, maka bacalah ayat kursi:

Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Tetap hidup, Yang Kekal selama-lamanya mentadbirkan (sekalian makhlukNya)’,

Nescaya Allah akan memberikan perlindungan-Nya dan engkau tidak akan didatangi oleh syaitan sehingga pagi hari tiba”

Maka Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya dia telah berkata benar, padahal dia adalah seorang pendusta. Tahukah engkau, hai Abu Hurairah, siapakah yang engkau ajak bicara selama 3 malam tersebut?”
“Tidak,” jawabku.
Baginda bersabda: “Dia adalah syaitan.”

~Tamat~

Wallahua'lam

Rujukan: Kitab Tafsir Ibnu Kathir, Jilid 1, Tafsir Surah Al-Baqarah, 2: 255

Pengajaran daripada kisah:
i) Mari kita jadikan ayat kursi sebagai amalan yang kita baca sebelum tidur :)
ii) Walau siapa pun yang berkongsi ilmu dengan kita, kita patut ambil 'point' daripada kata-katanya, bukan melihat pada orang yang menyampaikan ilmu tersebut. Namun, kena pastikan juga, ilmu yang disampaikannya mestilah benar.

~Selamat beramal~

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...